Resiko Diet keto yang Harus Diketahui
by Rian CiungPosted on
Resiko Diet keto harus diketahui sebelum memutuskan untuk mencobanya. Walaupun banyak orang mengatakan sebagai gaya hidup sehat, nyatanya diet ketogenik tidak terlepas dari risiko. Tidak seperti diet rendah karbohidrat lainnya, yang berfokus pada protein, diet keto justru menitikberatkan pada lemak, yang memasok sebanyak 90% kalori harian. Dan ini bukan jenis diet untuk dicoba bagi pemula.
Berikut beberapa resiko dari diet keto yang harus diketahui sebelum memutuskan untuk mencobanya.
- Daftar teratas resiko terletak pada tinggi lemak jenuhnya. Kita harus menjaga lemak jenuh tidak lebih dari 7% dari kalori harian karena terkait dengan penyakit jantung. Dan memang, diet keto dikaitkan dengan peningkatan kolesterol LDL “jahat”, yang juga terkait dengan penyakit jantung.
- Risiko keto potensial berikutnya adalah kekurangan nutrisi. Jika kita tidak makan berbagai macam sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian, Kita akan berisiko mengalami defisiensi mikronutrien, termasuk selenium, magnesium, fosfor, dan vitamin B dan C.
- Masalah hati. Dengan begitu banyak lemak untuk dimetabolisme, diet dapat memperburuk kondisi hati yang ada.
- Masalah ginjal. Ginjal membantu memetabolisme protein, diet keto dapat membebani mereka. (Asupan protein yang disarankan saat ini rata-rata 46 gram per hari untuk wanita, dan 56 gram untuk pria).
- Sembelit. Diet keto rendah makanan berserat seperti biji-bijian dan kacang-kacangan.
- Pemikiran kabur dan perubahan suasana hati. Otak membutuhkan gula dari karbohidrat yang sehat agar berfungsi. Diet rendah karbohidrat dapat menyebabkan kebingungan dan iritabilitas.
Risiko tersebut dapat bertambah sesuai dengan kondisi badan masing-masing. Jadi sebelum memulainya pastikan berbicara dengan dokter dan ahli diet agar dapat mengetahui apakah baik bagi tubuh atau tidak.